Telur ayam
untuk bayi khususnya telur ayam negeri
sangatlah baik karena ragam nutrisi yang terkandung di dalamnya. Bayi yang
sudah boleh mengonsumsi telur ialah yang sudah diberikan MPASI atau makanan
pendamping air susu ibu yang mulai diberikan pada usia enam bulan. Pencernaan
bayi telah siap menerima makanan dengan tekstur yang lebih padat. Jika bayi
diberi asupan selain ASI sebelum berusia enam bulan, pencernaannya akan dipaksa
untuk mencerna makanan yang sebenarnya belum waktunya. Moment pemberian makanan
pandamping ASI pastilah sangat ditunggu-tunggu oleh sang ibu. Memikirkan
makanan apa yang hendak diberikan pertama kali, sudah pasti. Dari sekian banyak
pilihan makanan, telur ayam merupakan salah satu asupan yang sangat
direkomendasikan untuk diberikan saat bayi berusia enam bulan ke atas sebagai
MPASI. Lalu apa saja hal-hal yang harus diperhatikan?
Panduan Pemberian Telur Untuk Bayi
Memberi asupan makanan untuk pertama kalinya selain ASI
pada bayi tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Termasuk dalam pemberian
asupan telur, harus mengetahui persis tentang beberapa panduan di bawah ini:
1.
Telur hanya boleh
diberikan pada bayi yang berusia enam bulan atau lebih
Manfaat telur untuk bayi
sangatlah banyak karena berbagai kandungan nutrisi yang ada di dalamnya.
Kandungan nutrisi tersebut antara lain protein, vitamin A, E dan B6, zat besi,
kalium, fosfor, asam folat dan masih banyak lagi yang berguna dalam masa
pertumbuhan bayi seperti untuk kesehatan mata, kulit, tulang dan lain-lain.
Telur barulah boleh diberikan pada bayi yang telah berusia enam bulan atau
lebih. Apabila diberikan pada bayi berusia kurang dari enam bulan, resiko
terjadi masalah pada pencernaan sang buah hati akan lebih besar. Memang
terkadang tidak dirasakan pda saat itu juga, namun dampaknya bisa baru terasa
beberapa tahun kemudian. Hal ini dikarenakan pencernaan yang dipaksakan untuk
mengolah bahan makanan dengan tekstur yang lebih padat sebelum waktunya. Selain
itu, tenggorokan bayi dengan usia kurang dari enam bulan juga belum siap untuk
menelan makanan padat selain ASI.
2.
Untuk diingat,
putih telur ialah penyebab utama alergi
Banyak pertanyaan yang muncul mengenai bolehkah
bayi makan telur? Jawabannya adalah
boleh, asal bayi sudah berusia enam bulan atau lebih. Namun, saat pertama kali memberikan telur pada bayi, dahulukan kuning
telurnya dulu. Putih telur adalah bagian yang dapat menimbulkan alergi dengan
cepat.
3.
Kenali ciri-ciri
bayi terkena alergi telur
Apabila setelah pertama kali mengonsumsi kuning telur dan
terlihat beberapa tanda-tanda alergi, hentikan konsumsi telur karena tidak
sesuai dengan kondisi tubuhnya. Tanda-tanda alergi antara lain muncul
gatal-gatal yang disertai cairan, ada pembengkakan berwarna merah dan mata menjadi gatal, merah serta berair.
4.
Jangan berikan
telur setengah matang pada bayi
Jawaban atas pertanyaan kapan bayi boleh makan telur?
Sudah diulas
di atas jika bayi usia enam bulan atau lebih boleh mengonsumsi telur ayam
sebagai pendamping ASI. Namun, jangan berikan telur setengah matang pada bayi,
apalagi dengan kuning telur yang masih meleleh. Telur ayam haruslah diberikan
dalam keadaan matang sempurna (tidak terlalu matang) bagi bayi supaya bakteri
yang terdapat di dalamnya yang dapat mengontaminasi dapat dimusnahkan dengan sempurna.
5.
Berikan asupan
telur dengan porsi yang pas
Selain kaya akan nutrisi, telur ayam juga mengandung
kolesterol. Untuk itu, memberikan telur secara terus menerus dengan alasan sang
bayi sangat menyukainya sangatlah tidak benar dan tidak sehat. Takaran konsumsi telur pada bayi tidak lebih dari 2 butir telur untuk setiap minggunya.
6.
Jangan berikan
telur yang terlalu matang
Selain masih setengah matang, telur yang dimasak terlalu
lama juga tidak bagik dikonsumsi oleh bayi karena telur dapat kehilangan banyak
komponen nutrisinya akibat terlalu lama mendapat panas dari api.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar